Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia atau GINSI mengklaim para importir umum telah kehilangan transaksi senilai Rp10 triliun sejak September tahun lalu.
Impor bahan baku atau bahan penolong yang terjadi selama Februari kian besar, padahal tengah menghadapi tren kenaikan seiring jelang Ramadan dan Idul Fitri.
Kemendag menyerahkan persoalan pengajuan izin dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang belum diterbitkan menyebabkan izin impor bahan baku mandek.
Impor bahan baku yang menurun yakni besi dan baja sebesar 25,57 persen, plastik dan barang dari plastik 17,49 persen, dan bahan bakar mineral (BBM) 8,93 persen.
Imbas ketegangan China dan Taiwan terhadap industri farmasi, tekstil, dan kimia bakal menghambat pasokan bahan baku. Industri butuh bahan baku alternatif.