Permendag No. 36/2023 dinilai menghambat kebutuhan bahan baku untuk industri kertas, khususnya Persetujuan Impor (PI) bahan baku garam industri.

Permendag post border ini pada awalnya bertujuan untuk meningkatkan produksi dalam negeri dengan memberikan kemudahan impor bagi barang tertentu.

Persetujuan impor garam industri tak kunjung diterbitkan jelang penerapan kebijakan pelarangan terbatas impor melalui Permendag No. 36/2023

Pelaku industri mulai resah akibat hambatan importasi bahan baku, khususnya untuk produk berorientasi ekspor.

Kemendag menjelaskan penyebab impor bahan baku yang merosot per Januari 2024.

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin mengungkapkan impor bahan baku tergantung kepada peta pemasok dalam negeri, termasuk untuk industri polyester.

Sebanyak 11 industri polyester terancam setop produksi selama 1-2 bulan ke depan imbas kelangkaan bahan baku.

Konflik Timur-Tengah yang memanas berimbas kenaikan ongkos logistik, serta banjir produk plastik dari China merontokkan kinerja industri plastik.

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menilai ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan baku perlu dibatasi.

Pertumbuhan kinerja industri kaca tahun ini diproyeksi mengalami perlambatan seiring lesunya permintaan sektor properti dan otomotif.

Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia menyebut banyaknya bahan baku tekstil impor yang membanjiri pasar dalam negeri membuat penjualan seret.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai pemerintah perlu memberikan stimulasi konsumsi dalam negeri untuk meningkatkan geliat produksi sektor manufaktur.

Penurunan impor bahan baku/penolong per Oktober 2023 ditenggarai akibat pelemahan permitaan domestik dan ekspor.

Nilai impor bahan baku penolong Januari-Oktober 2023 turun US$19,32 miliar atau 12,65% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Impor bahan baku/penolong tercatat senilai US$13,44 miliar pada Oktober 2023, lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu.