Kemendag mengungkapkan alasan Indonesia masih bergantung pada produk impor hingga saat ini. Berikut penjelasannya.

Asosiasi bahan baku obat berharap pemerintah baru era Prabowo serius dalam mendorong kemandirian farmasi.

Lesunya kinerja manufaktur tercermin dari penyusutan impor bahan baku/penolong dan barang modal.

Impor plastik dan bahan olahan plastik yang membanjiri Indonesia berdampak negatif terhadap industri plastik dalam negeri.

Kemenperin mengungkap kinerja pertumbuhan sektor industri farmasi belum sejalan dengan optimalisasi industri bahan baku obat lokal.

Persaingan dalam mendapat bahan baku disebut menjadi penyebab harga obat di Tanah Air menjadi sangat mahal

Apindo buka suara soal penyebab naiknya impor bahan baku dan barang modal pada Juli 2024.

Kenaikan impor bahan baku/penolong pada Juli 2024 dinilai tidak serta-merta meningkatkan produktivitas manufaktur yang sedang dalam fase kontraksi.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan terjadi kenaikan impor bahan baku/penolong dan barang modal yang mengalami kenaikan secara bulanan dan tahunan.

Tuai pro kontra dari kalangan industri, Pemerintah terbuka untuk lakukan evaluasi aturan larangan dan pembatasan (lartas) impor dalam Permendag No.8/2024.

Perayaan HUT RI di IKN mahal hingga angan tinggi menekan emisi sektor transportasi.

Produsen mesin pertanian, mesin perkakas, hingga mesin pengecor logam kesulitan mendapatkan bahan baku akibat aturan larangan dan pembatasan (lartas) impor

Sengkarut industri farmasi masih berkutat pada mahalnya harga obat di tingkat hilir akibat ketersediaan industri bahan baku dalam negeri yang kurang memadai.

Depresiasi rupiah mulai menjadi beban berat bagi industri makanan dan minuman alias Mamin yang masih bergantung pada impor bahan baku.

Industri dalam negeri baru bisa memproduksi 10 jenis bahan baku farmasi.

Nilai impor 3 komoditas utama nonmigas meningkat pada Mei 2024 yaitu mesin/perlatan mekanis, mesin/perlengkapan elektrik, serta besi dan baja.