Usai Mitra Adiperkasa (MAPI) masuk indeks LQ45, sejumlah pemodal jumbo melanjutkan taruhannya dengan aksi akumulasi saham.

Saham emiten rokok PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) melesat seiring dengan lonjakan laba pada semester I/2023.

Keringnya El Nino bisa jadi momentum bagi AKR Corporindo (AKRA) untuk memacu bisnisnya.

Saham Indeks LQ45 yang baru, PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI), berpotensi menguat menurut analis.

Bisnis mencatat bahwa terdapat 25 emiten yang bertahan sebagai konstituen LQ45 sejak sebelum pandemi Covid-19.

Sejumlah investor kakap diam-diam telah curi start memborong saham-saham anggota baru Indeks LQ45 yakni GGRM dan MAPI.

Saham Japfa Comfeed (JPFA) bersama Timah (TINS) terlempar dari daftar indeks LQ45 yang baru.

Emiten batu bara milik konglomerat seperti ADRO dan HRUM masih setia menjadi penghuni indeks LQ45.

Saham emiten sawit dan CPO seperti AALI, TAPG, LSIP keluar dari Indeks IDX80 kendati harga komoditas sedang bullish.

Bursa Efek Indonesia mengubah konstituen anggota saham Indeks LQ45, IDX30, dan IDX80.

Saham PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) resmi masuk indeks LQ45 terbaru.

Rebalancing Indeks LQ45 berlaku efektif per 31 Juli 2023. Sejumlah saham seperti ADMR, MAPI hingga GGRM berpeluang masuk ke dalam indeks terlikuid ini.

Analis melihat masih terdapat saham yang menarik untuk dicermati di indek SMC Liquid, meskipun masih mengalami underperform.

Produksi emas pabrik kedua PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) ditargetkan sebesar 4.000 ton bijih per hari pada akhir Agustus.

Indeks LQ45 bakal melakukan rebalancing yang hasilnya diumumkan pekan depan. Bumi Resources (BUMI) dan Bumi Resources Minerals (BRMS) potensial jadi pendatang.