Kontribusi manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto atau PDB terus mengendur, lantaran serbuan barang impor hingga kekurangan pembiayaan.

Pada era SBY, pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas tercatat tumbuh 5,10 persen pada periode pertama, dibandingkan dengan 4,7 persen di era Jokowi.

Produk yang dapat dikembangkan oleh Vietnam dan Indonesia berupa besi, baja, nikel, serta timah.

Pada kuartal II/2023, perekonomian Indonesia secara kuartalan (quarter to quarter/qtq) tercatat tumbuh 3,86 persen, dilecut produk hilirisasi mineral dan EV.

Sepanjang semester I/2023, sektor manufaktur berkontribusi sebesar 27,4 persen terhadap total penerimaan pajak yang mencapai Rp970,20 Triliun. 

Menperin Agus Gumiwang meyakini tren positif kinerja manufaktur Indonesia bakal berlanjut di kuartal III/2023.

Ekonom meminta pemerintah untuk mengantisipasi potensi kontraksi pada sektor manufaktur di triwulan III/2023.

Kinerja lapangan usaha industri pengolahan semakin berekspansi pada kuartal II/2023, tercermin dari Prompt Manufacturing Index (PMI) sebesar Rp52,39 persen. 

Kondisi manufaktur China tengah berada pada fase kontraksi, tetapi ekspor Indonesia ke negeri tersebut justru terus melesat.

Dalam mempertahankan kinerja manufaktur nasional, pemerintah harus membenahi pasar domestik, termasuk permasalahan volume impor. 

Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia mampu melampaui PMI manufaktur sejumlah negara-negara pusat manufaktur dunia, seperi China dan AS.

Gapmmi menjelaskan penyebab industri mamin menjadi salah satu subsektor manufaktur yang paling moncer pada Juni 2023.

Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia tercatat menguat ke level 52,5 pada Juni 2023 dibandingkan bulan sebelumnya di level 50,3.

Laju PMI Manufaktur Indonesia pada Juni 2023 salah satu peningkatan paling cepat yang diamati selama 1,5 tahun terakhir dan tergolong kuat secara keseluruhan.

Kontribusi industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto atau PDB selama sedekade belakangan terus tergerus.