Kadin menilai faktor ketidakpastian ekonomi global ikut menyurutkan industri manufaktur terhadap pertumbuhan ekonomi pada tahun ini.

Industri padat karya yang tengah tertekan antara lain industri tekstil dan produk tekstil, serta industri hasil tembakau.

IHS Markit melaporkan, Indeks PMI Indonesia pada Oktober masih berada pada level ekspansi meskipun mengalami pelemahan dari bulan September 2022.

Kemenaker berharap para pengusaha melakukan dialog bipartit sebelum mengambil jalan akhir soal pemutusan hubungan kerja atau PHK pada sektor manufaktur.

Impor bahan baku yang menurun yakni besi dan baja sebesar 25,57 persen, plastik dan barang dari plastik 17,49 persen, dan bahan bakar mineral (BBM) 8,93 persen.

Pelaku usaha meminta stimulus agar bisa menjaga laju pertumbuhan industri hingga akhir tahun.

Sektor otomotif dinilai berpotensi memberikan efek domino industri lainnya. Serapan komponen lokal yang besar akan meningkatkan efisiensi industri tersebut.

Kinerja industri manufaktur RI pada kuartal IV/2022 diperkirakan melambat, tetapi masih dalam zona ekspansi.

Letak strategis Kota Batam yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Singapura dan Malaysia, menjadikannya aset penting bagi pembangunan ekonomi nasional

Salah satu faktor laju manufaktur tetap ekspansif yakni daya beli, sektor yang mendapatkan insentif harus bisa membuka lapangan kerja seluasnya.

Heatech Indonesia 2022 akan berlangsung dari tanggal 5 hingga 7 Oktober 2022 di Jakarta International Expo, Kemayoran.

Hasil survei S&P Global menunjukkan kinerja sektor manufaktur Indonesia pada periode September berada dalam fase ekspansi.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memproyeksikan beban pelaku usaha untuk melakukan ekspansi usaha hingga akhir tahun semakin berat.

Indeks PMI Manufaktur Indonesia Agustus yang menguat ke level 51,7 mengalahkan beberapa negara Asia seperti Korea Selatan dan Jepang.

Penguatan PMI manufaktur nasional terjadi sejalan dengan peningkatan permintaan dan ekspansi pesanan baru