Summarecon (SMRA) mencetak laba Rp735,68 miliar, naik 70,50% YoY. SMRA telah menuntaskan transaksi non tunai anak usahanya SMIP yang dikabarkan bakal IPO.
BBNI punya target optimistis untuk sisa tahun 2024. Saham BBNI melaju setelah penurunan The Fed dan BI Rate lantaran berimbas pada penurunan biaya dana.
DSSA bergerak cepat pada bisnis data center lewat kolaborasi dengan LG CNS dan lainnya. Sinar Mas juga rajin akuisisi dan konsolidasi perusahaan data center.
OJK siap mengevaluasi jika bank ajukan spin off atau merger. BTN di satu sisi hendak spin off dan merger, Muhammadiyah di sisi lain ingin punya bank syariah.
DCII dan TLKM terus menambah data center seiring meningkatnya kebutuhan. DCII milik Toto Sugiri memiliki kapasitas 83MW sementara TLKM melalui NeutraDC 42MW.
Saham BRIS kedatangan dua pemain baru pada semester II/2024. Investor besar saham BRSI lainnya juga menambah dan menahan saham BRIS yang telah dikoleksi.
Sinar Mas memberikan perkembangan merger FREN dan EXCL. Di sisi lain, setelah mengambil LINK, EXCL menyewa layanan LINK guna geber layanan FMC dan FBB.
Kementerian BUMN menargetkan merger Hutama dan Waskita Karya (WSKT) tinggal menunggu PP sebagai payung hukum dan ditargetkan rampung pada Oktober 2024.
Saham Aguan-Salim (PANI) telah naik 82,65% sejak awal tahun, sementara Alam Sutera telah naik 65,61% secara YtD. Saham PANI paling "mahal", ASRI paling "murah"
Mahfud MD buka suara terkait polemik dugaan gratifikasi yang melibatkan Kaesang Pangarep, Putra Jokowi yang disinyalir pakai jet pribadi ke Amerika Serikat.
ICAO menyebut kinerja penerbangan Indonesia sangat baik khususnya kepatuhan dan implementasi terhadap standar and rekomendasi keamanan penerbangan Internasional