Wall Street naik di tengah kewaspadaan investor menunggu data inflasi dan pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed).

Wall Street turun karena investor mempertimbangkan implikasi dari UU pagu utang, data ekonomi AS terbaru, dan sikap Federal Reserve.

Kenaikan plafon utang membuat rebound saham-saham bank karena meredakan kekhawatiran tentang eskalasi masalah sektor ini, yang kemudian mendorong Wall Street.

Wall Street ditutup beragam pada akhir perdagangan Kamis (11/5/2023), dengan indeks Dow dan S&P 500 tergelincir terseret oleh Walt Disney Co dan saham bank.

Wall Street menguat pada akhir pekan seiring dengan lonjakan saham Apple produsen iPhone.

Wall Street menurun karena beberapa anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) masih menilai adanya krisis likuiditas bank regional.

Wall Street berakhir beragam pada Rabu (5/4/2023) di tengah tanda pelemahan ekonomi AS dan rencana The Fed.

Jika IPO Arm berjalan sukses tahun ini, maka akan memberikan dorongan ke pasar IPO Amerika Serikat.

Wall Street dipengaruhi rilis data inflasi AS yang kian melambat dan memberikan sinyal kenaikan suku bunga The Fed lanjutan.

Facebook sekarang memiliki 2 miliar pengguna aktif harian. Kinerja Meta Platforms Inc untuk kuartal IV/2022 lampaui ekspektasi.

Induk Facebook, Meta akan membayar BuzzFeed jutaan dolar untuk membawa lebih banyak pembuat konten ke Facebook dan Instagram .

DigiAsia, startup fintech as-a-service (FaaS) milik mantan CEO Indosat Alexander Rusli dikabarkan akan melantai di bursa Amerika Serikat.

New York Stock Exchange (NYSE) dan Nasdaq mengamati dugaan skema pump and dump terhadap saham emiten dengan nilai IPO di bawah US$25 juta di bursa AS.

Saham teknologi, yang biasanya lebih sensitif terhadap suku bunga, menyeret S&P 500 dan Nasdaq lebih rendah.

Wall Street terdorong data inflasi AS yang di bawah ekspektasi sehingga mengurangi peluang The Fed mengerek suku bunga lanjutan.