DJPPR Kemenkeu mematok kupon sukuk ritel seri SR020 sebesar 6,3% dan 6,4%, yang diluncurkan mulai 1 Maret 2024.

BNI (BBNI) meraih penjualan ORI025 sebesar Rp1,83 triliun dari target semula sebesar Rp1 triliun hingga akhir penawaran.

Pada pekan keempat Februari 2024 terjadi aliran masuk modal asing sebesar Rp1,01 triliun ke pasar keuangan Indonesia.

Kemenkeu menyebut penawaran ORI025 terdampak Pemilu 2024 dengan catatan penjualan Rp23,9 triliun.

Investor bisa bersiap untuk menunggu penerbitan SBN ritel seri Sukuk Ritel seri SR020 pada 1 Maret 2024, setelah ORI025.

Pasar Surat Berharga Negara (SBN) mengalami outflow sebesar Rp2,65 triliun, sementara di pasar saham inflow Rp20,89 triliun.

Pemerintah resmi menutup penawaran Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI0125, hari ini, Kamis (22/2/2024) pukul 10.00 WIB. Penjualan tembus Rp23,98 Triliun.

Penerbitan SBN ritel tahun ini diprediksi dapat menembus Rp175 triliun, seiring cerahnya prospek obligasi.

ORI025 telah terjual sekitar Rp21,64 triliun sehari jelang masa penutupan penawaran 22 Februari 2024.

Investor asing diproyeksikan masih akan meramaikan transaksi pasar modal Indonesia setelah gelaran Pilpres 2024.

IHSG parkir di zona hijau dengan menguat 1,39% ke level 7.335 sepanjang perdagangan pekan ini. Kapitalisasi pasar Bursa tercatat tembus Rp11.603 triliun.

Pasar Modal diprediksi akan mendapat angin segar dalam beberapa waktu ke depan seiring dengan peluang Pilpres 2024 yang berakhir dalam satu putaran.

BNI (BBNI) sebagai satu mitra distribusi Surat Berharga Negara (SBN) ritel optimistis penjualan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI025 laris manis.

ORI025 telah terjual sekitar Rp3,56 triliun per Minggu, (4/2/2024) atau periode sepekan masa penawaran dengan total kuota awal sebesar Rp25 triliun

Pembelian SBN tersebut dilakukan di pasar sekunder seiring dengan terjadinya outflow atau aliran keluar modal asing dari pasar keuangan Indonesia.