Pemerintah akan melakukan penjualan instrumen Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel ST012 mulai Jumat (26/4/2024).

Naikknya suku bunga acuan BI ke level 6,25% bisa dimanfaatkan oleh investor untuk mengail cuan di pasar saham maupun obligasi.

Memanasnya konflik Iran-Israel diprediksi akan mengerek penjualan Sukuk Tabungan seri ST012 yang akan meluncur pekan ini.

Bank Indonesia (BI) membuka opsi untuk membeli surat berharga negara (SBN) untuk stabilisasi nilai tukar rupiah yang anjlok ke Rp16.200 per dolar AS.

Kupon dari seri SBN Ritel ST012 diperkirakan akan berada pada kisaran 6,2%-6,7% per tahun yang meluncur pada bulan ini.

Bank Indonesia (BI) mencatat terjadi arus keluar modal asing sebesar Rp8,07 triliun pada pekan pertama April 2024.

Kebijakan fiskal pemerintahan baru yang akan dipimpin Prabowo hingga suku bunga The Fed dinilai jadi sentimen utama penekan nilai tukar rupiah.

Sukuk Tabungan ST012 akan meluncur pada akhir April 2024, penjualannya diprediksi tembus Rp20 triliun.

Jumlah aliran modal keluar ini lebih rendah dari pekan lalu atau periode 18 Maret hingga 22 Maret 2024.

Menkeu Sri Mulyani mengungkap bukti surat berharga negara (SBN) Indonesia masih diminati investor asing.

DJPRR Kemenkeu akan meluncurkan obligasi ritel ORI026 dalam seri SDGs.

Makan tabungan alias “mantab” menjadi satu fenomena yang terjadi pada sektor keuangan setahun terakhir.

DJPPR Kemenkeu ungkap sejumlah tantangan penerbitan SBN ritel 2024. Target penerbitan SBN tahun ini tetap dipatok lebih tinggi dari 2023.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) memberikan bocoran terkait Surat Berharga Negara (SBN) khusus SDGs.

SR020 diprediksi laris seiring dengan momentum mengucurnya THR Lebaran 2024.