Berita tentang janji Jokowi swasembada pangan menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id.

BP Tapera pede dan optimis dapat merealisasikan penyaluran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) mencapai 229.000 hingga akhir tahun ini.

Salah satu hambatan yakni rencana tata ruang wilayah (RTRW) di beberapa daerah yang belum ditetapkan, sehingga mempengaruhi izin pembangunan rumah subsidi.

Total nilai pembiayaan BP Tapera itu mencakup sebanyak 152.717 unit rumah yang tersebar di 9.838 perumahan.

BP Tapera menargetkan penyaluran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) Rp21,04 triliun untuk 166.000 unit rumah pada 2024.

BP Tapera telah menyalurkan dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) Rp16,47 triliun untuk 146.123 unit rumah hingga Agustus 2023.

Beberapa bantuan pemerintah untuk generasi milenial agar bisa membeli rumah idamannya antara lain insentif pembebasan PPN dan PPh, SBUM, hingga FLPP.

Sejak 2010, pemerintahtelah menyuntik program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) mencapai Rp108,5 triliun.

Begini nasib program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) usai harga rumah subsidi mengalami kenaikan.

BP Tapera melaporkan penyaluran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) mencapai Rp13,46 triliun per Juli 2023.

Penyaluran 50.000 Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk pekerja sektor informal dan mandiri dikebut melalui kerja sama dengan Bank BTN.

Bank Tabungan Negara membidik potensi pembiayaan rumah bersubsidi untuk sektor informal hingga akhir 2023 senilai Rp800 miliar. 

Realisasi KPR Subsidi FLPP di Bank Nagari hingga semester I/2023 tercatat sebanyak 470 unit dari 1.250 kuota yang tersedia pada tahun ini. 

Kementerian PUPR menargetkan menyalurkan bantuan pembiayaan kepada 227.251 unit perumahan pada 2024.

Kuota penyaluran KPR melalui fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) berpotensi menurun seiring kenaikan harga rumah subsidi.