Pengembang properti berharap Prabowo Subianto merealisasikan rencana penambahan kuota FLPP menjadi 300.000 unit pada 2025.

Masih ada peluang sejumlah saham untuk rebound hingga mencari peluang di tengah risiko tinggi fintech.

Pemerintah mengungkapkan bahwa kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau FLPP untuk tahun ini semakin menipis.

Sejumlah saham berkapitalisasi pasar jumbo membukukan laba bersih dobel digit sepanjang kuartal III/2024 hingga mencari formula BBM subsidi tepat sasaran.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait berkomitmen memperbesar kuota fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) tahun depan.

Salah satu pajak yang diharapkan dihapus oleh pengembang yakni pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang ditanggung developer rumah subsidi.

Pemerintah disebut kesulitan untuk menjalankan program 3 juta rumah jika hanya mengandalkan APBN. Butuh dukungan pendanaan dari faktor lain.

Sejalan dengan target 3 juta rumah dan wacana insentif properti dari Kabinet Prabowo-Gibran, investor menambah saham Bank BTN (BBTN) pada semester II/2024.

Program 3 juta rumah yang menjadi janji politik Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut akan membawa angin segar bagi sektor perumahan.

Rencana menambah penerbitan SBN akhir tahun membawa peluang cuan hingga peredaran produk kosmetik ilegal kian masif didukung promosi sejumlah influencer.

BP Tapera mencatat hingga periode Agustus 2024 pemerintah telah menyalurkan Rp14,69 triliun untuk penyaluran 119.100 unit rumah bagi MBR.

Ciputra (CTRA) dan Intiland (DILD) menyambut positif perpanjangan masa berlaku insentif PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) sebesar 100% untuk rumah tapak & rusun.

Peta persaingan emiten rumah produksi bakal berubah hingga siap-siap bangun rumah mewah naik.

Grup Sinar Mas (DSSA) garap dua blok panas bumi hingga Kalangan perbankan menghitung peluang dari penerapan teknologi kecerdasan buatan.

Pemindahan ribuan ASN ke IKN menjadi satu dari lima berita pilihan yang dirangkum dalam Top 5 News Bisnisindonesia.id edisi, Sabtu (7/9/2024).

BP Tapera menargetkan alokasi pembiayaan rumah subsidi atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dapat mencapai 220.000 unit pada 2025.