BUMN PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) akan melakukan penawaran tender atau tender offer untuk melunasi sebagian dari obligasi dan sukuk.

Kinerja aset dasar atau underlying asset reksa dana diprediksi masih memiliki prospek cukup baik hingga akhir tahun 2023, kendati dana kelolaan turun.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berencana menggalang dana melalui penerbitan obligasi pada 2024 senilai Rp2 triliun.

Unit usaha PT. Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID), PT. Bukit Makmur Mandiri akan menawarkan Obligasi dengan nilai sebanyak-banyaknya sebesar Rp1,5 triliun.

PT Adhi Commuter Properti Tbk. (ADCP) berencana menerbitkan Obligasi III Adhi Commuter Properti tahun 2023 dengan jumlah pokok Rp499,9 miliar.

PT BNI Life Insurance (BNI Life) paling banyak menempatkan investasinya pada instrumen pendapatan tetap yakni obligasi.

Perpetual bond IIF ditawarkan dengan yield 7,25%-8,25% dan akan menjadi 11,25% per tahun–12,25% per tahun jika tidak ada penebusan setelah 5 tahun.

Fintech tengah berlomba untuk mendorong penjualan Sukuk Tabungan ST011 hingga akhir masa penawaran pada 6 Desember 2023.

Emiten Prajogo Pangestu, PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III tahap II Tahun 2023 sebesar Rp1 triliun.

Grup Sinar Mas, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) akan menerbitkan obligasi dan sukuk dengan nilai emisi Rp1,58 triliun.

Sukuk Tabungan ST011 telah terjual sekitar Rp5,38 triliun atau periode seminggu masa penawaran dengan total kuota awal sebesar Rp8 triliun.

Memasuki hari ke-5 penawaran sejak diluncurkan perdana pada Senin, (6/11/2023), penjualan ST011 telah menembus Rp3,92 triliun.

Hasil Penjualan ORI024 seri ORI024T3 dan ORI024T6 mencapai Rp14,50 triliun dengan investor beragam mulai dari milenial hingga ibu rumah tangga.

ST011 diproyeksi mampu mengalap dana jumbo investor sejalan dengan kupon tebal dan masa penawaran panjang.

ST011 telah terjual sekitar Rp2,1 triliun pada 3 hari penawarannya dari total kuota awal sejumlah Rp8 triliun.