Penerbitan obligasi korporasi pada 2024 masih dibayangi sentimen risiko gagal bayar dari emiten konstruksi BUMN, Waskita Karya (WSKT) dan Wijaya Karya (WIKA).
Pefindo menurunkan peringkat Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I/2020 Seri A PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) menjadi idD(sy) dari idCCC(sy).
DJPPR Kemenkeu membidik target indikatif sebesar Rp9 triliun dari lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) terakhir 2023 yang akan dilaksanakan besok.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat penerbitan surat utang oleh leasing memberikan keuntungan bagi perusahaan untuk mengendalikan biaya dana.
Penerbitan obligasi korporasi diprediksi semarak pada 2024 dengan nilai perkiraan Rp140 triliun. Hal tersebut dipicu ekspektasi melandainya suku bunga acuan.