Persaingan bisnis layanan buy now pay later(BNPL) atau paylater semakin ketat di antara bank-bank besar.

Survei Jakpat melaporkan adanya lonjakan signifikan dalam aktivitas masyarakat yang beralih ke pembayaran digital seperti e-wallet dan paylater.

Pertumbuhan pengguna layanan Paylater BCA mencapai 108% pada Mei 2024.

Piutang pembiayaan melalui paylater meningkat sebesar 33,64% menjadi Rp6,81 triliun pada Mei 2024.

Semakin banyak pemain yang masuk ke bisnis paylater dinilai berpotensi menggantikan kartu kredit.

Selain bisnis paylater, terdapat bula sejumlah berita pilihan lainnya seperti investor asing di GOTO, prospek pasar pelumas hingga daya tarik bank syariah

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) masih mempertimbangkan untuk menyematkan buy now pay later (BNPL) di superapp terbarunya, wondr.

BNI menggandeng Shopee dalam mengembangkan layanana paylater karena menghindari tumpang tindih dengan produk KTA.

Transaksi pembayaran menggunakan kartu, seperti ATM/debit dan kartu kredit, mengalami penurunan saat QRIS dan paylater menanjak.

BCA berharap aturan khusus paylater yang akan dirilis pada 2025 bisa mendorong pertumbuhan yang pruden dan berkelanjutan.

GoTo Financial memberikan respons terkait dengan rencana penerbitan aturan paylater dari OJK.

Paylater masuk tiga besar metode pembayaran paling populer untuk berbelanja online, dengan penggunaannya mencapai 70,5% pada 2024.

OJK mengungkap alasan regulasi khusus beli sekarang bayar nanti (Buy Now Pay Later/BNPL) atau paylater mundur dari target.

Tanggapan penyelenggara BNPL dengan makin banyaknya bank masuk bisnis paylater

Harap ketegasan di industri, Akulaku dukung OJK keluarkan aturan khusus paylater