Sebanyak 14,37 juta orang tercatat sebagai pengguna paylater atau layanan beli sekarang, bayar nanti per Juni 2024.

Realisasi investasi para pemodal asing di IKN menjadi salah satu berita pilihan yang dirangkum dalam Top 5 News Bisnisindonesia.id edisi Minggu (25/8/2024).

Kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) III seperti CIMB Niaga, BTN hingga BSI mulai merangsek menjadi pemain tandingan di bisnis paylater perbankan.

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) memastikan perseroan bersiap meluncurkan fitur paylater pada tahun ini, meski sempat tertunda beberapa kali.

Standard Chartered Bank (SCB) mengumumkan kemitraan bersama PT Commerce Finance yang berada di bawah naungan grup SeaMoney melalui SPayLater.

Hingga Juni 2024 pembiayaan paylater, baik dari perusahaan pembiayaan maupun perbankan, mencapai Rp24,96 triliun.

GoTo memperluas layanan GoPay Later dengan masuk ke dalam ShopTokopedia di aplikasi TikTok.

Outstanding Paylater BCA telah mencapai Rp250 miliar per Juni 2024, tumbuh 111% dibandingkan tahun sebelumnya.

Kendati instrumen beli sekarang bayar nanti alias paylater belakangan naik daun, kalangan perbankan rupanya tidak kehilangan asa di bisnis kartu kredit.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menuturkan bahwa paylater tidak dimaksudkan untuk bersaing langsung dengan kartu kredit.

Sejumlah bank kembali berlomba meningkatkan bisnis kartu kredit mereka tahun ini, meskipun harus bersaing dengan layanan paylater.

Blibli mencatat jumlah pengguna Blibli Tiket PayLater telah mencapai 250.000 pengguna pada Semester I/2024

Pada awalnya, pemain industri paylater merupakan perusahaan nonbank dan disebut berpotensi menggerus transaksi penggunaan kartu kredit yang dirilis bank.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) optimistis bisnis kartu kredit akan moncer pada tahun ini meski paylater terus mendapatkan sorotan pertumbuhan.

Volume transaksi kartu kredit naik 19,33% dari 30,47 juta menjadi 36,36 juta.