Dari target maksimal Rp9,22 triliun, WIKA diperkirakan hanya meraup dana rights issue sebesar Rp6,08 triliun. Berikut rinciannya.

BEI mencatat ada 36 calon emiten antre IPO, 8 di antaranya punya aset jumbo.

Trans Power Marine (TPMA) Kantongi restu rights issue dengan rencana penggunaan dana adalah akuisisi atau pertumbuhan non organik.

PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. (SDRA) akan menggelar rights issue pada akhir bulan ini.

PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) menyampaikan akan melakukan rights issue sebesar Rp8,57 triliun.

PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk. (BSML) dalam RUPST-RUPSLB pada Rabu (17/4/2024) menyetujui pembagian dividen hingga aksi rights issue.

BEI menetapkan harga teoritis saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) sebesar Rp204, meski saat ini saham perseroan masih disuspensi.

Mayoritas dana hasil rights issue Bank Woori Saudara (SDRA) akan digunakan untuk modal kerja.

PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) berencana menyelenggarakan RUPSLB pada 19 April 2024 mendatang untuk persetujuan rights issue.

OJK mencatatkan pipeline total penghimpunan dana senilai Rp59,68 triliun dengan 123 potensi aksi korporasi per Maret 2023.

WIKA menetapkan harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp197 per saham dengan menawarkan 46,81 miliar saham baru seri B.

SMBC merogoh kocek Rp6,65 triliun untuk pembelian pembelian saham BTPN sebanyak 2,56 miliar lembar pada 19 Maret 2024.

Emiten BUMN konstruksi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) memproyeksikan total dana segar yang diraih dari rights issue mencapai Rp9,2 triliun.

Emiten telekomunikasi PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) memasuki masa periode perdagangan rights issue pekan ini, yaitu pada 18-22 Maret 2024.

Dana rights issue PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel akan digunakan untuk akuisisi perusahaan nikel.