Hingga September 2024, terdapat 22 penyelenggara P2P lending mencatatkan kredit macet (TWP90) di atas 5%. Jumlah tersebut setara 22,68% dari pelaku industri.

AFPI mengungkap saat ini sedang memerangi kampanye negatif ajakan untuk menormalisasi gagal bayar alias galbay yang marak beredar di media sosial.

Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) buka suara terkait 22 penyelenggara fintech P2P lending yang memiliki kredit macet di atas 5%.

Perusahaan pinjaman online (pinjol) P2P didorong menampilkan asuransi kredit dalam upaya menawarkan investasi ke lender.

OJK meminta perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending alias pinjol dengan kredit macet atau TWP90 di atas 5% untuk membuat rencana perbaikan.

Perusahaan penyelenggara P2P lending, Akseleran menargetkan menyalurkan pembiayaan Rp3,1 triliun pada akhir 2024.

Sebanyak 22 penyelengara P2P lending dari 97 tercatat memiliki kredit macet (TWP90) di atas 5%. Bagaimana prospek bisnis keuangan berbasis teknologi ini?

Kolaborasi AFPI-SIFA diharapkan mempercepat pertumbuhan industri fintech dan memperkuat posisi RI sebagai salah satu pusat inovasi keuangan digital di Asean.

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menggenjot kinerja segmen fintech periode Januari-September 2024, dengan rasio kredit macet rendah.

Ini menjadi fasilitas kredit ketiga yang diterima Grup Modalku dari HSBC.

Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Patrick Walujo optimistis adjusted EBITDA GOTO untuk 2024 bisa impas, bahkan memberikan sedikit profit.

Penyelenggara fintech P2P lending Modalku menjawab tantangan potensi turunnya kepercayaan lender perorangan.

Asosisi Fintech mengungkap fenoma pinjaman lender perorangan mengalami kontraksi

OJK bersama Aftech, AFSI, dan AFPI akan menggelar Bulan Fintech Nasional (BFN) 2024 dan The 6th Indonesia Fintech Summit and Expo (IFSE) 2024.

Fintech Akseleran menjelaskan penyebab penurunan outstanding dana lender perorangan di P2P lending.