Saham emiten batu bara milik konglomerat Low Tuck Kwong, PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) ditutup stagnan seiring dengan tanggal cum dividen pada hari ini.

Bisnis, JAKARTA — Dua emiten batu bara, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) dan PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) kompak membukukan kenaikan laba bersih pada kuartal I/2023 sejalan…

Emiten konglomerat Low Tuck Kwong, Bayan Resources (BYAN) mencetak laba bersih hingga Rp6,78 triliun atau naik 12,27 persen secara tahunan di kuartal I/2023.

Bayan Resources (BYAN) menganggarkan belanja modal hingga US$250 juta atau setara Rp3,66 triliun untuk 2023.

Nilai kekayaan Raja Batu Bara Low Tuck Kwong dilaporkan bertambah Rp62,5 triliun meski harga emas hitam mendingin sepanjang periode berjalan 2023.

PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) akan membagikan dividen final untuk tahun buku 2022 senilai total US$800 juta atau setara Rp11,8 triliun.

PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) memproyeksi harga batu bara akan mencapai US$80-US$90 per ton pada 2023, jatuh dari harga di tahun lalu.

Emiten batu bara milik Low Tuck Kwong PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) akan membagikan dividen final untuk tahun buku 2022 US$800 juta atau setara Rp11,8 triliun.

Tapian Low Tuck Kwong kembali menambah kepemilikan sahamnya di Bayan Resources (BYAN) dengan mengeluarkan kocek hingga Rp6,63 miliar.

Jika ditotal, sepanjang 2023, setidaknya tercatat ada delapan kali pembelian saham BYAN oleh Low Tuck Kwong.

Eropa bukan menjadi tujuan penjualan ekspor utama emiten batu bara kakap seperti ADRO, BYAN, dan ITMG sepanjang 2022.

Emiten batu bara seperti GEMS, ADRO, ADMR, ITMG, PTBA, BYAN mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba sepanjang 2022.

IHSG ditutup ditutup melemah 0,59 persen ke level 6.766,75 seiring dengan penurunan saham blue chip UNVR, ASII, hingga BYAN.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,64 persen ke level 6.813,63 pada perdagangan akhir pekan.

Taipan Low Tuck Kwong menyerok sebanyak 559.500 saham Bayan Resources (BYAN) senilai total Rp10,35 miliar.