Sejumlah emiten pertambangan tercatat masih mengandalkan batu bara dalam operasionalnya, meski gaung transisi energi dan target nol emisi terus dikumandangkan
Sejumlah saham big caps seperti GOTO, AMMN hingga BYAN terpantau masuk daftar 10 saham utama penopang IHSG sepanjang pekan ini periode 18-22 November 2024.
Realisasi produksi batu bara nasional melampaui target 2024. Berikut ini emiten batu bara dengan produksi terbesar dari ADRO, BYAN, GEMS, PTBA, INDY dan ITMG.
Sejumlah emiten batu bara milik konglomerat seperti ADRO, INDY hingga BYAN tercatat telah melaporkan pembayaran royalti ke pemerintah kuartal III/2024.
Anak usaha DOID, Bukit Makmur Mandiri Utama meraih kontrak jasa tambang dari entitas BYAN. Keuntungan dari kontrak tersebut ditaksir mencapai Rp107,8 triliun.
Sejumlah saham konglomerat seperti AMMN, PANI, ADRO terpantau masuk daftar 10 saham utama penopang IHSG sepanjang pekan ini periode 7 hingga 11 Oktober 2024.
Harga sejumlah saham batu bara seperti INDY, PTBA, hingga ADRO naik signifikan pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, seiring kenaikan harga batu bara.
Saham emiten-emiten batu bara dinilai menarik untuk dilirik investor di tengah tren kenaikan harga komoditas energi itu. Saham apa yang menarik dicermati?
Emiten big caps seperti TPIA & GOTO masuk daftar 10 saham utama yang menjadi top leaders atau penggerak IHSG sepanjang pekan ini periode 23-25 September 2024.
Emiten Low Tuck Kwong, BYAN dan Bayan Energy membeli kebun sawit PT Enggang Alam Sawita (EAS). Nilai transaksi untuk pembelian ini sebesar Rp105,14 miliar.
IHSG ditutup melemah 31,27 poin atau 0,41% menuju posisi 7.627,60 pada penutupan perdagangan Kamis (29/8). Saham bank-bank jumbo terpantau bertumbangan.
Low Tuck Kwong menghibahkan sebagian sahamnya di Bayan Resources (BYAN) kepada anaknya Elaine Low dalam rangka suksesi jangka panjang perusahaan keluarga.
Bayan Resources (BYAN) menjelaskan transaksi jumbo pada Rabu (28/8/2024) dilatarbelakangi pengalihan saham milik Low Tuck Kwong kepada anaknya Elaine Low.
Nilai transaksi saham pada perdagangan hari ini, Rabu (28/8/2024), menembus Rp100 triliun terdorong oleh transaksi jumbo saham BYAN di pasar negosiasi.
Mayoritas emiten batu bara seperti ADRO, GEMS, BYAN membukukan penurunan kinerja per semester I/2024. Meski begitu, BUMI berhasil mencatatkan kenaikan laba.
Saham konglomerat seperti AMMN, TPIA hingga BYAN terpantau memuncaki top laggard yang membebani IHSG sepanjang pekan ini periode 12 hingga 16 Agustus 2024.