Seri SBR012 rencananya akan mulai ditawarkan pada Januari 2023, dan akan menjadi obligasi ritel pertama di tahun ini.

Pemerintah berencana menambah serapan SBN ritel hingga Rp130 triliun pada 2023 seiring tingginya minat investor. SBN dengan tenor lebih panjang juga disiapkan.

Tingkat kepemilikan asing pada Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia tercatat sebesar Rp749,58 triliun atau 14,5 persen dari total surat utang.

Investor asing tercatat telah menyerap SUN Indonesia sebesar Rp7,3 triliun. Inflow tersebut merupakan yang terbesar secara harian sejak Agustus 2021.

Hingga akhir November, penghimpunan dana melalui penerbitan surat berharga negara (SBN) Ritel sepanjang 2022 telah menembus Rp107 triliun.

Penjualan Sukuk Tabungan (ST) seri ST009 telah menembus Rp10 triliun hingga Senin (28/11/2022).

Bank Commonwealth melaporkan terdapat peningkatan volume penjualan ST009 sebesar 23 persen dibandingkan seri ST sebelumnya.

Lelang surat berharga syariah negara atau sukuk negara pada Selasa (15/11/2022), menghasilkan penawaran masuk senilai Rp11,51 triliun.

Pada lelang kali ini, SUN seri FR0096 mendapatkan penawaran tertinggi dari investor sebesar Rp9,98 triliun.

Target indikatif dari lelang SUN 8 November 2022 ditetapkan senilai Rp10 triliun dan target maksimal senilai Rp15 triliun.

Kenali terlebih dulu perbedaan sukuk ritel dan sukuk tabungan sebelum membeli ST009.

Terdapat 6 seri sukuk negara yang akan dilelang DJJPR melalui peserta lelang yang telah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan.

Lelang tambahan ini merupakan tindak lanjut dari lelang SBSN pada Selasa (4/10/2022) kemarin.

Target indikatif dari lelang sukuk negara 4 Oktober 2022 ditetapkan senilai Rp5 triliun.

Salah satu mitra distribusi (Midis) ORI022 yaitu Investree, mencatat saat ini ORI022 telah terjual Rp1,17 triliun, sehingga kuota yang tersisa Rp8,82 triliun.