Target indikatif dari lelang SUN pada Selasa, 7 Juni 2022 ditetapkan senilai Rp20 triliun dan target maksimal senilai Rp30 triliun.

Total penawaran yang masuk senilai Rp20,22 triliun untuk enam seri SBSN yang terdiri atas satu surat perbendaharaan negara syariah (SPN-S) dan lima project based sukuk (PBS).

Kemenkeu menegaskan penerbitan global bond ke depannya masih akan dilakukan sesuai kebutuhan.

Pemerintah menawarkan seri PBS035 berdenominasi rupiah, dengan jenis kupon kupon tetap sebesar 6,75 persen dan pembayaran kupon semi annual.

Jumlah lelang SBSN kali ini tercatat naik 125,73 persen jika dibandingkan dengan jumlah penawaran lelang 19 April lalu.

Hasil lelang SBN tambahan menunjukkan hanya tiga dari empat seri yang diambil oleh pemerintah, yakni FR0090, FR0091, dan FR0092.

Yield SUN tenor 10 tahun tercatat sebesar 7,2 persen, melonjak akibat kenaikan yield Trreasury AS usai The Fed menaikkan suku bunga acuan.

Target indikatif dari lelang SUN 10 Mei 2022 ditetapkan senilai Rp20 triliun dan target maksimal senilai Rp30 triliun.

Lelang sukuk tambahan hari ini (20/4/2022) merupakan tindak lanjut dari lelang SBSN pada Selasa (19/4/2022) kemarin.

CWLS SWR003 merupakan investasi wakaf uang pada sukuk negara yang imbalannya disalurkan oleh pengelola dana dan kegiatan wakaf atau nazhir.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat bahwa total penawaran dalam lelang SUN kemarin mencapai Rp40,28 triliun.

9 seri global bond yang akan dibeli kembali pemerintah Indonesia memiliki tenor beragam mulai dari 2023 hingga 2027.

Hingga penutupan penawaran pada 17 Maret 2022, total penjualan SR016 melalui Bank Mandiri telah mencapai Rp1,92 triliun.

Kondisi ini tercermin dari hasil lelang surat utang negara (SUN) yang berlangsung pada Selasa (15/3/2022). DJPPR Kemenkeu melihat investor masih mencermati perkembangan dinamika…

Pemerintah menerbitkan dua instrumen SBN dengan total nilai Rp55,69 miliar, dalam transaksi private placement.