IHSG naik menuju level 7.704,01 pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Senin (2/9/2024). Saham BUMN Karya WIKA, PTPP dan ADHI terpnatu melesat siang ini.

Industri perbankan tengah berupaya untuk menangkal ancaman pelemahan NIM lanjutan pada sisa tahun ini. Apalagi, suku bunga Bank Indonesia masih tinggi.

Nasib kelas menengah menjadi salah satu berita pilihan redaksi yang dirangkum dalam Top 5 News Bisnisindonesia.id edisi hari ini.

IHSG berpeluang menguat menguji level 7.743 pada perdagangan akhir pekan hari ini, Jumat (30/8/2024). Cek rekomendasi saham AUTO, INKP hingga PTBA hari ini.

Penurunan suku bunga acuan akan menjadi katalisator bagi pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR).

Bank kecil, menengah hingga jumbo terus berupaya mengelola rasio margin bunga bersih di level yang optimal di tengah tren suku bunga BI yang masih tinggi.

Penurunan suku bunga acuan dinilai dapat memberi ruang perbaikan bagi kinerja bisnis BRI (BBRI).

Pejabat The Fed mengatakan bank sentral AS masih masih mencari data tambahan untuk mendukung penurunan suku bunga bulan depan.

Bank Sentral Jepang (Bank of Japan) akan kembali menaikkan suku bunga jika inflasi tetap pada jalurnya sembari memantau dengan cermat kondisi pasar keuangan.

Harga emas global berisiko melemah hari ini, Rabu (28/8/2024) di tengah penantian investor akan data inflasi sebagai petunjuk penurunan suku bunga.

IHSG berpeluang rebound menguji level 7.664 pada perdagangan hari ini, Rabu (28/8/2024). Saham AMMN, BBRI hingga PTBA turut direkomendasikan analis hari ini.

Emiten properti Grup Sinar Mas Land (BSDE) optimistis penjualan bakal terkerek jika The Fed pangkas suku bunga acuan.

Sederet bank kelas menengah mengakui tengah menantikan penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral karena suku bunga tinggi turut meningkatkan biaya dana.

Nilai tukar rupiah dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (27/8/2024) ke level Rp15.509 per dolar AS. Sementara itu indeks dolar juga turun tipis.

Merdeka Copper (MDKA) berupaya melakukan optimalisasi penambangan serta efisiensi biaya produksi untuk meningkatkan margin di tengah reli harga emas saat ini.