RDG BI Agustus 2024 memutuskan bahwa bank sentral pertahankan BI Rate di 6,25%. Penguatan rupiah dinilai sebagai tujuan utama dari kebijakan itu.

Bank of Thailand mempertahankan suku bunga tetap stabil sejak kuartal IV/2023, meskipun inflasi berada di bawah target sebesar 1%—3%.

Bank sentral pertahankan BI Rate atau suku bunga di level 6,25% berdasarkan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) Agustus 2024.

Bahana Sekuritas meyakini bahwa Bank Indonesia akan tetap menahan suku bunga BI Rate dalam RDG BI hari ini.

Ekspektasi penurunan suku bunga acuan makin mengemuka, pantau deretan saham bank jumbo hingga telekomunikasi.

Bank Indonesia (BI) dan Bank of Thailand diprediksi akan mempertahankan suku bunga acuan pada pengumuman hari ini.

Mata uang rupiah dibuka melemah ke posisi Rp15.446 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (21/8/2024).

IHSG diproyeksi akan uji target 7.700, dengan adanya pengaruh dari sejumlah kebijakan moneter seperti hasil RDG BI soal suku bunga acuan.

Konsensus ekonom Bloomberg meyakini Gubernur Bank Indonesia (BI) masih akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate 6,25%.

Kalangan pelaku usaha menilai bahwa pemerintahan Prabowo Subianto harus menyiapkan berbagai strategi optimal untuk menghadapi tantangan perekonomian 2025.

Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro meyakini Bank Indonesia belum akan memangkas suku bunga acuan atau BI Rate dalam Rapat Dewan Gubernur BI

IHSG ditutup menguat ke level 7.533,98 pada perdagangan Selasa (20/8/2024), atau kembali ditutup pada level all time high (ATH). Saham BBRI, BBNI & ASII cuan.

Meskipun terdapat peluang suku bunga turun, ekonom menilai bahwa Bank Indonesia (BI) akan kembali menahan BI Rate pada RDG BI besok, Rabu (21/8/2024).

Berikut deretan saham yang bakal terdorong di tengah ekspektasi suku bunga rendah jelang RDG BI pekan ini.

Peluang perbaikan kinerja PT Astra International Tbk. (ASII) dinilai masih terbuka seiring dengan adanya sinyal penurunan suku bunga The Fed dan BI rate.