The Fed diperkirakan akan melakukan pemangkasan suku bunga sebanyak 3 kali pada sisa tahun ini.

Nasabah kaya cenderung lebih sensitif terhadap pergerakan suku bunga dibandingkan dengan masyarakat menengah ke bawah.

Penurunan daya beli masyarakat dan tingkat suku bunga menjadi tantangan pertumbuhan kredit multifinance tahun ini.

Analis melihat saham-saham ritel seperti ASII, MYOR, hingga SIDO dapat diperhatikan menjelang pemangkasan suku bunga.

Bank Sentral Jepang (Bank of Japan) membidik kenaikan suku bunga acuan setidaknya 1% pada akhir tahun depan.

OJK menyampaikan proyeksi kinerja perbankan Indonesia jika suku bunga The Fed mulai menurun, yang diharapkan diikuti oleh BI Rate.

Emiten semen membutuhkan katalis supaya kinerja saham dan perusahaan tetap kokoh hingga 2024.

Berikut rekomendasi saham sejumlah emiten yang bisa disorot jelang pengumuman penurunan suku bunga The Fed.

Asosiasi Semen Indonesia dan emiten semen meyakini penurunan suku bunga akan berdampak signifikan terhadap peningkatan konsumsi semen nasional.

Schroder Investment memproyeksikan aliran dana asing ke pasar saham RI makin deras seiring dengan menguatnya ekspektasi penurunan suku bunga acuan.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi fluktuatif namun akan ditutup menguat di rentang Rp15.400—Rp15.500 pada perdagangan hari ini, Rabu (11/9/2024).

IHSG berpeluang menebus rekor harga baru ke level 7.824 pada perdagangan hari ini, Rabu (11/9/2024). Sejumlah saham turut direkomendasikan analis hari ini.

Mata uang rupiah dibuka menguat ke posisi Rp15.428 per dolar AS pada perdagangan, Rabu (11/9/2024). Pada saat yang sama, indeks dolar tergelincir ke 101,564.

Tingginya suku bunga acuan The Fed berdampak pada seretnya kucuran pendanaan dari investor untuk startup di Indonesia.

Rupiah ditutup menguat ke posisi Rp15.455 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (10/9/2024). Pada saat yang sama, indeks dolar juga perkasa.