Analis melihat data surplus neraca perdagangan membawa sentimen positif terhadap pergerakan pasar modal dan IHSG.

Penurunan suku bunga BI dapat berdampak positif pada kondisi penyaluran kredit perbankan, tak terkecuali segmen UMKM.

Harga minyak tak berubah banyak menunggu pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve pekan ini.

Dewan Pengurus Pusat (DPP) Realestate Indonesia (REI) berharap Bank Indonesia (BI) dapat mulai memangkas suku bunga acuan atau BI Rate.

Ekonom meyakini BI masih akan menahan suku bunga acuan di level 6,25% meski rupiah menguat di bawah Rp16.000 dan terjadi deflasi empat bulan beruntun.

IHSG kembali ditutup pecah rekor all time high (ATH) pada perdagangan hari ini, Selasa (17/9/20224). Saham BMRI, BRIS, hingga ADRO terpantau pesta cuan.

Rupiah ditutup menguat ke posisi Rp15.335 pada perdagangan hari ini, Selasa (17/9/2024). Pada saat yang sama indeks dolar AS terpanatu melemah ke 100,59.

Pemangkasan suku bunga The Fed diprediksi akan turut menjadi sentimen bagi pergerakan saham BRI (BBRI).

Sentimen pelonggaran moneter The Fed telah menyengat performa indeks saham properti yang saat ini membukukan kenaikan sebesar 6,44% YtD menuju level 760,17.

Ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dan dipertahankannya BI Rate akan menjadi dua sentimen yang memengaruhi gerak IHSG selama pekan ini.

Deflasi di dalam negeri, harga minyak yang rendah, hingga potensi dovish dari The Fed dapat membuka kesempatan penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI Rate).

Indef mendorong agar Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan alias BI Rate pada bulan ini.

PT Astra International Tbk. (ASII) pun buka suara atas proyeksi penurunan suku bunga acuan The Fed yang akan diikuti Bank Indonesia.

Harga emas di pasar spot melonjak 1,85% menjadi US$2,558 per troy ounce, sedangkan harga emas berjangka AS naik 1,79% menjadi US$2,557 per troy ounce.

Ekspektasi yang menguat terhadap penurunan suku bunga The Fed akan menjadikan bisnis bank di Indonesia lebih stabil.