Kementerian ESDM menyebut adanya potensi PLTS di wilayah perairan Cilamaya, Jawa Barat.

Minat industri memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap meningkat seiring dengan adanya kepastian hukum yang diterbitkan pemerintah.

Pertamina NRE dan Masdar menandatangani nota kesepahaman pengembangan PLTS dan PLTB di Indonesia dan negara lainnya yang potensial.

Salah satu sekuritas merevisi rekomendasi untuk saham UNTR usai muncul keputusan pembagian dividen 2024.

Entitas Grup PT United Tractors Tbk. (UNTR) PT Energia Prima Nusantara membidik penambahan kapasitas listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Entitas Grup PT United Tractors Tbk. (UNTR), PT Energia Prima Nusantara membidik penambahan kapasitas listrik menjadi 156 MWp.

SUN Energy menanti kepastian kuota klaster pengembangan PLTS atap untuk mengakselerasi bisnisnya.

Penetapan kuota klaster PLTS atap dinilai perlu dikaji dengan hati-hati untuk menjaga keandalan listrik di sejumlah subsistem.

PLN bersama dengan Kementerian ESDM diketahui telah sepakat untuk mematok kuota PLTS atap sampai dengan 2025.

PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar US$30 juta atau sekitar Rp480 miliar.

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tengah gencar melakukan diversifikasi bisnis dengan masuk ke bisnis energi baru terbarukan (EBT).

Perusahaan asal Uni Emirat Arab, Masdar, disebut berencana membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas jumbo di IKN.

Februari 2024 menjadi bulan kesembilan berturut-turut yang memecahkan rekor suhu terpanas permukaan bumi. Rekor itu diyakini akan segera terpecahkan kembali.

Sebagai daerah tropis, Indonesia memiliki sumber daya alam berupa sinar matahari yang tak terbatas.

PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) yang dinakhodai Garibaldi Thohir fokus mengembangkan sederet proyek jumbo di sektor kelistrikan.