Obligasi pemerintah dengan yield 7 persen untuk tenor 10 tahun memiliki potensi capital gain, sedangkan obligasi korporasi saat ini memiliki yield spread yang menarik.

Berdasarkan data indeks obligasi dari Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), sepanjang tahun imbal hasil dari obligasi korporasi cenderung lebih tinggi jika dibandingkan dengan…

Obligasi korporasi menjadi pilihan investor di tengah rendahnya suku bunga. Di sisi lain, SUN juga dinilai tetap dicari oleh para investor karena risikonya yang lebih rendah…

Pemerintah dan swasta getol menerbitkan surat utang atau obligasi untuk kebutuhan pendanaan, serta alternatif investasi.

Hingga pukul 10.30 WIB, total penjualan SBR011 telah menyentuh Rp3,25 triliun sehingga kuota pemesanan Rp1,74 triliun dari target Rp5 triliun.

Penerbitan obligasi global didukung kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang masih optimal.

Surat berharga negara ritel SBR011 berpotensi digandrungi investor ritel saat kondisi perekonomian tak pasti dan bervolatilitas tinggi.

Kemenkeu menegaskan penerbitan global bond ke depannya masih akan dilakukan sesuai kebutuhan.

Lelang SUN hari ini dipengaruhi dengan relatif stabilnya kondisi pasar global sehingga melonjak hampir 100 persen.

Kupon SBR011 yang lebih tinggi dari seri sebelumnya yaitu sebesar 5,50 persen akan menarik minat investor ritel kali ini.

Lelang SUN hari ini mencatatkan penawaran Rp39,42 triliun, naik 99,7 persen dari lelang sebelumnya Rp19,74 triliun.

Tingkat kupon minimal SBR011 sebesar 5,5 persen memiliki potensi return yang baik untuk investor ritel.

Kementerian Keuangan menerbitkan 1 seri SBN dengan cara Private Placement senilai Rp4 triliun.

Ketidakpastian global dan peningkatan US Treasury tentu berdampak pada peningkatan imbal hasil SBN serta permintaan terhadap SBN di Indonesia.

Yield SBN tertekan akibat sentimen hawkish The Fed pasca rapat FOMC, di mana The Fed menaikan suku bunganya hingga 50 basis poin (bps).