Total penawaran lelang SUN Rp67,08 triliun melampaui target indikatif pemerintah yang sebesar Rp23 triliun.

Investor asing memborong Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp42,09 triliun sehingga menjadi sentimen positif bagi reksa dana.

Penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel seri SBR012 T2 dan SBR012 T4 mencapai Rp5,4 triliun dari target penyerapan Rp10 triliun.

Masuknya investor asing ke pasar obligasi didorong terutama oleh keyakinan pada prospek ekonomi makro Indonesia. Sementara IHSG akan bergeliat di semester II.

Pemerintah akan melakukan lelang SUN dengan target indikatif sejumlah Rp23 triliun dan target maksimal Rp34,5 triliun.

Ada dua jenis obligasi berdasarkan penerbitnya, yaitu obligasi pemerintah dan obligasi korporasi.

Tren positif obligasi di tahun politik akan didukung oleh dua faktor, yakni pertumbuhan ekonomi dan kebijakan pemerintah.

Analis menyebut adanya potensi pertukaran minat investor pasar saham ke pasar obligasi di tengah berbagai faktor risiko resesi pada 2023.

Pemerintah menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara yang terdiri dari 7 seri dengan target dana Rp14 triliun.

Pemerintah merilis obligasi global perdana senilai US$3 miliar atau setara Rp46,83 triliun, perdana di tahun 2023.

Di pasar Surat Berharga Negara (SBN), investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp128,98 triliun pada 2022.

Kementerian Keuangan mencatat jumlah permintaan obligasi atau SBN ritel pada tahun 2022 telah mencapai Rp107,38 triliun.

Pemerintah perlu memperhatikan sejumlah hal sebelum merancang obligasi ritel dengan tenor lebih panjang.

Masuknya dana asing ke SBN Indonesia disebabkan oleh penurunan imbal hasil (yield) obligasi AS atau US Treasury dan pelemahan indeks dolar AS.

Pemesanan ST009 mencapai 10 triliun yang menjaring 13.412 investor baru dengan mayoritas generasi milenial.