Sukuk Tabungan ST011 telah terjual sekitar Rp5,38 triliun atau periode seminggu masa penawaran dengan total kuota awal sebesar Rp8 triliun.

Memasuki hari ke-5 penawaran sejak diluncurkan perdana pada Senin, (6/11/2023), penjualan ST011 telah menembus Rp3,92 triliun.

Wall Street turun pada akhir perdagangan Jumat pagi WIB dipicu yield atau imbal hasil obligasi Pemerintah AS yang naik

Hasil Penjualan ORI024 seri ORI024T3 dan ORI024T6 mencapai Rp14,50 triliun dengan investor beragam mulai dari milenial hingga ibu rumah tangga.

Respons pengusaha terhadap rencana BI meluncurkan dua instrumen baru yaitu Sekuritas Valas BI (SVBI) dan Sukuk Valas BI (SUVBI)

ST011 telah terjual sekitar Rp2,1 triliun pada 3 hari penawarannya dari total kuota awal sejumlah Rp8 triliun.

ST011 merupakan SBN Ritel yang diterbitkan dengan imbal hasil tertinggi sepanjang tahun 2023 sehingga dapat menarik investor ritel.

Analis melihat penawaran Sukuk Tabungan ST011 dengn kupon 6,3% dan 6,5% masih bisa terserap pasar dengan baik.

DJPPR Kemenkeu akan melaksanakan lelang 8 seri Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa, (31/10/2023) dengan target dana Rp28,5 triliun.

Menteri Keuangan menuturkan bahwa lonjakan suku bunga obligasi jangka panjang adalah cerminan perekonomian AS yang menguat.

Investor pasar saham Asia merespons positif penerbitan obligasi pemerintah China yang dibaca sebagai pertanda stimulus ekonomi baru.

Pasar obligasi Indonesia diprediksi tertekan seiring dengan melonjaknya imbal hasil atau yield obligasi pemerintah AS.

DJPPR Kemenkeu melaksanakan lelang 7 seri Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa, (17/10/2023) besok dan diprediksi menghimpun penawaran Rp20 triliun.

PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) akan menerbitkan obligasi senilai Rp900 miliar dengan bunga 7,35% dan 8%, lebih tinggi dari kupon ORI024.

Penjualan Obligasi Negara Ritel seri ORI024 laris terjual hingga Rp3,47 triliun dari kedua seri selama seminggu ditawarkan.