Harga minyak mentah melemah menyusul proyeksi turunnya permintaan dari China akibat pertumbuhan ekonomi yang melemah.

Meskipun menguat hari ini, harga minyak berada dalam tren stabil mendekati level terendah dalam enam pekan.

Sektor saham energi yang beranggotakan ADRO, PTBA, MEDC diprediksi akan tersengat sentimen Pilpres AS 2024.

Summary: Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2024 menguat 0,06% menjadi US$78,33 per barel.

Harga minyak ditutup naik pada perdagangan Rabu (24/7/2024), didukung oleh penurunan besar dalam stok minyak mentah dan bahan bakar AS.

Harga minyak turun sekitar 2% ke level terendah enam minggu pada Selasa (24/7/2024) terimbas gencatan senjata di Gaza dan kehawatiran permintaan China.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2024 menguat 0,15% menjadi US$79,52 per barel pada 15.57 WIB.

Harga minyak menguat menguat 0,52% ke level US$80,55 per barel pada Senin (22/7/2024) tersengat kabar mundurnya Joe Biden dari Pilpres AS.

SKK Migas menerapkan strategi reaktivasi menganggur untuk menaikan produksi migas. Strategi ini telah dicanangkan sejak IOG Bali 2022.

ExxonMobil mengumumkan rencana eksplorasi baru di enam lapangan minyak dan gas prospektif di Indonesia.

SKK Migas mencatat realisasi lifting minyak pada semester I sebesar 576 ribu barel per hari (bopd).

Emas turun sedikit di bawah US$2.400 per ons setelah mencapai all time high pada pekan ini, sementara minyak menandai penurunan untuk pekan kedua.

Minyak mentah berjangka Brent naik menjadi US$85,21 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup pada US$83,16 per barel.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus 2024 melemah 0,25% menjadi US$80,56 per barel pada pukul 08.26 WIB.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus 2024 melemah 0,74% menjadi US$81,30 per barel pada pukul 13.53 WIB.