PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mencatatkan produksi minyak sebanyak 566.000 barel per hari (MBOPD) di mana naik 10,12% dari produksi pada 2022.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Maret 2024 menguat 0,23% atau 0,17 poin menjadi US$72,95 per barel pada pukul 15.37 WIB.

Polemik penentuan harga minyak goreng hari ini masih berlanjut, ketika pebisnis menahan pasokan sementara pemerintah menahan harga hingga pemilu 2024 usai.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Maret 2024 melemah 0,47% atau 0,34 poin menjadi US$71,94 per barel pada pukul 16.13 WIB.

Pergolakan di Laut Merah memicu pergeseran pasar minyak dunia, dan menyulitkan sejumlah negara yang sangat bergantung pada impor.

Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) memastikan harga MinyaKita bakal naik setelah Pemilihan Umum (Pemilu) akibat inflasi.

Sejumlah penyebab harga minyak turun hingga 7 persen sepekan, dari data ekonomi AS, China, hingga meredanya ketegangan di Timur Tengah.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Maret 2024 menguat 0,28% atau 0,21 poin menjadi US$74,03 per barel.

Harga emas bergerak variatif setelah The Fed tahan suku bunga. Minyak mentah dan CPO melemah.

Harga minyak mentah baik bren dan WTI di pasar spot bergerak di zona merah setelah The Fed mengumumkan mempertahankan suku bunga acuan.

Ekonomi Arab Saudi terkontraksi di tengah pemangkasan produksi minyak sampai setidaknya kuartal I/2024.

Harga minyak bergerak variatif, sedangkan emas dan CPO mencatatkan penguatan.

Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (23/1/2024), harga minyak WTI kontrak Maret 2024 melemah -0,44% ke level US$77,67 per barel pada pukul 20.20 WIB.

Harga minyak terus menjadi pusat perhatian di pasar global, terutama dengan dampaknya yang luas terhadap ekonomi dan geopolitik di Timur Tengah.

Harga minyak mengalami kenaikan pada Senin (29/1) usai serangan rudal Houthi ke kapal tanker di Laut Merah dan proyeksi penyusutan ekspor produk turunan Rusia.