Dalam 4 bulan terakhir tercatat 10 Bank di Indonesia Bangkrut. LPS menyebut nasabah tidak perlu khawatir kehilangan dana yang disimpan selama layak bayar.

Usai libur lebaran 2024, terdapat satu bank syariah yang dicabut izin usahanya oleh OJK, yaitu Bank Perekonomian Syariah (BPRS) Saka Dana Mulia di Kudus.

LPS menyiapkan proses pembayaran klaim penjaminan simpanan dan pelaksanaan likuidasi PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Saka Dana Mulia.

Bank yang bangkrut di Indonesia kembali bertambah menjadi 10 bank. Simak daftarnya.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyematkan status bangkrut kepada 4 bank antara Januari-Februari 2024.

Pelaku usaha meyakini pasar UMKM tetap akan loyal dengan BPR dengan dan tidak akan beralih ke bank digital di tengah era digitalisasi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan dua aturan baru terkait dengan industri bank perekonomian rakyat (BPR).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan dua aturan baru terkait penguatan bank perekonomian rakyat (BPR) dan BPR syariah (BPRS).

Jumlah simpanan yang dibayarkan Rp22,13 miliar, total simpanan BPR Rp86 miliar, ada lebih Rp50 miliar yang kebetulan nasabah besar belum selesai verifikasi.

Pencabutan izin usaha BPRS Mojo Artho merupakan bagian tindakan pengawasan yang dilakukan OJK untuk terus menjaga dan memperkuat industri perbankan.

Pada Awal 2024 terdapat satu lagi bank bangkrut di Indonesia, yakni Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Mojo Artho Kota Mojokerto (Perseroda).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencabut izin Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Mojo Artho Kota Mojokerto (Perseroda) akibat pengelolaan tidak sehat.

PT BPRS Mojo Artho Kota Mojokerto (Perseroda) (BPRS Mojo Artho) di Provinsi Jawa Timur dinyatakan bangkrut.

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melakukan proses pembayaran BPRS Mojo Artho milik pemerintah Kota Mojokerto, Jawa Timur.

Asosiasi Bank Perekonomian Rakyat (BPR) meminta OJK menunda pemberlakukan standar akuntansi yang baru kepada perusahaan di mana mestinya efektif 1 Januari 2025.