Kemendag menanggapi produk Indomie yang ditarik dari pasar Taiwan karena ditemukan kandungan etilen oksida, zat pemicu kanker.

Kabar kurang sedap sempat menerpa raksasa produsen mi instan merek Indomie PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP).

Tim Analis JP Morgan memberikan pandangan positif terhadap Grup Indofood milik konglomerat Anthoni Salim, INDF dan ICBP.

Pertumbuhan omzet dan margin divisi mi instan Indomie menjadi pemantik utama pendar kinerja Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP).

Pemerintah Indonesia dan Malaysia menyikapi berbeda temuan zat etilen oksida pada mi instan oleh otoritas Taiwan

PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) mencatatkan kinerja ciamik dengan pertumbuhan laba serta pendapatan.

Indofood (ICBP) pasang badan usai produk Indomie dianggap berbahaya di Taiwan usai temuan kadar etilen oksida yang berlebihan.

BPOM memerintahkan pelaku usaha termasuk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) untuk melakukan mitigasi risiko terkait kandungan makanan.

Hanya ada satu emiten asal Indonesia yang tersisa dalam daftar saham pilihan JP Morgan di Asean untuk periode April 2023.

Mayoritas emiten sektor konsumer dan ritel membukukan pertumbuhan kinerja pada 2022 dan berpotensi berlanjut pada 2023.

Indofood (INDF) kena sial lantaran harga komoditas sedang naik. Sojitz, penyuplai gandum terbesar mereka, justru diuntungkan.

Setelah mengalami penurunan laba pada 2022, bagaimana peluang Indofood (INDF) dan Indofood CBP (ICBP) mendulang kenaikan cuan pada tahun ini?

Indofood Sukses Makmur (INDF) melaporkan penurunan laba bersih sebesar 17 persen secara tahunan pada 2022 menjadi Rp6,35 triliun imbas dari selisih kurs.

Emiten produsen Indomie milik Grup Salim Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) mencetak peningkatan penjualan menjadi Rp64,8 triliun di 2022.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan ke level 6.800. Adapun saham ASII, ICBP, MDKA, dan SMGR mendapatkan rekomendasi