Neraca dagang diperkirakan masih berada di kisaran US$4 miliar pada Oktober 2022.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan total nilai ekspor Indonesia pada periode Januari hingga September 2022 mencapai US$219,35 miliar.

Kinerja ekspor Indonesia dibayangi oleh mulai melemahnya permintaan dan harga sejumlah komoditas unggulan seperti batu bara, CPO serta besi dan baja.

Angka surplus neraca dagang Indonesia pada September 2022 sebesar US$4,99 ternyata di atas konsensus ekonom.

Hari ini IHSG berpotensi terkonsolidasi dalam rentang 6.789 - 6.945 dengan sentimen data neraca perdagangan dan rencana IPO Blibli.

BPS mengungkapkan surplus neraca dagang Indonesia Januari-September 2022 nyaris tembus US$40 miliar.

Ekonom Celios Bhima Yudhistira meminta pemerintah mewaspadai tren penurunan neraca perdagangan Indonesia.

IHSG turun 0,4 persen atau 27,32 poin menjadi 6.787,21 pada sesi I, belum terangkat sentimen neraca dagang.

Berikut informasi terkait rilis Badan Pusat Statistik (BPS), yaitu untuk angka ekspor, impor, hingga neraca dagang September 2022.

IHSG turun 0,45 persen atau 30,43 poin menjadi 6.784,09 jelang rilis data neraca perdagangan.

Kemendag memproyeksi harga komoditas baik harga energi maupun nonenergi akan mengalami penurunan pada 2023.

Kesepakatan dagang antara pelaku usaha Indonesia dan Korea Selatan ini bernilai US$7 Juta untuk pembelian sejumlah produk makanan olahan Indonesia.

Menko Airlangga menilai pemulihan ekonomi 2022 di jalur yang tepat karena surplus neraca perdagangan hingga Agustus 2022 yang didorong oleh kinerja ekspor.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan penanganan ekonomi Indonesia dilihat dari neraca perdagangan yang surplus 28 bulan berturut-turut.

Surplus perdagangan Agustus 2022 melanjutkan tren surplus secara beruntun sejak Mei 2020.