Konsensus ekonom memperkirakan neraca perdagangan RI mencapai US$2,8 miliar dan menjadi surplus yang ke 53 kalinya secara beruntun pada September 2024.
Penguatan nilai tukar rupiah memicu industri manufaktur untuk menaikkan impor. Namun, ekspor berpeluang naik berkat akselerasi tipis harga komoditas unggulan.
Kemenperin mengungkapkan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri masih kebanjiran produk impor, yang berdampak pada penurunan permintaan.