PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) membukukan lonjakan realisasi belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar 46% secara tahunan pada semester I/2024.
Mayoritas emiten batu bara seperti ADRO, GEMS, BYAN membukukan penurunan kinerja per semester I/2024. Meski begitu, BUMI berhasil mencatatkan kenaikan laba.
Adaro (ADRO) mampu meningkatkan volume penjualan tetapi laba inti menyusut pada semester I/2024. Boy Thohir sebut hal itu disebabkan penurunan harga batu bara
Indeks Bisnis-27 dibuka melemah ke level 596,46 pada perdagangan hari ini, Selasa (27/8/2024). Saham MAPI dan MEDC justru terpantau paling cuan pagi ini.
Sejumlah saham konglomerat seperti BBCA, ASII hingga ADRO terpantau laris diborong oleh investor asing pada perdagangan sepekan periode 19—23 Agustus 2024.
Indeks Bisnis-27 ditutup menguat ke level 593,34 pada perdagangan hari ini, Jumat (23/8/2024), ditopang penguatan saham bank jumbo BBRI, BMRI dan BBCA.
Analis melihat sejumlah perusahaan tercatat memiliki potensi yang besar untuk membagikan dividen interim di tahun buku 2024. Ada BBCA, ADRO hingga ITMG.
Sektor saham batu bara ADRO, PTBA, HRUM cs digadang-gadang masih akan memanas dengan pergerakan harga emas hitam di atas US$100 per ton dalam 3 tahun ke depan.