Harga minyak naik lebih dari 1% pada perdagangan Rabu (5/6/2024), tersengat ekspektasi penurunan suku bunga The Fed bulan September mendatang.

Sinyal stok AS yang meningkat membuat harga minyak dekati level terendah.

Analis melihat terdapat tiga saham yang menarik untuk dicermati ketika asing mencatatkan outflow Rp6,17 triliun sejak awal tahun.

Harga minyak dunia turun pada perdagangan Jumat (31/5/2024) dan membukukan kerugian mingguan karena investor menunggu pertemuan OPEC+ pekan ini.

Kontrak minyak mentah WTI untuk pengiriman Juli 2024 melemah -0,43% atau -0,34 poin ke level US$78,89 per barel pada pukul 14.50 WIB.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2024 menguat 0,43% atau 0,34 poin ke level US$80,17 per barel pada pukul 07.49 WIB.

Minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) kontrak Juli 2024 ditutup menguat 0,10% atau 0,08 poin ke level US$77,80 per barel.

Harga minyak turun untuk sesi keempat berturut-turut pada perdagangan Kamis (23/5/2024), terganjal prospek penurunan suku bunga The Fed.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Juni 2024 naik 0,09% atau 0,07 poin menjadi US$79,19 per barel.

Harga minyak dunia ditutup naik pada perdagangan Senin (13/5/2024), karena tanda-tanda membaiknya permintaan di AS dan China.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Juni 2024 melemah -0,41% atau -0,32 poin menjadi US$77,94 per barel pada pukul 08.09 WIB.

Harga minyak mentah global meningkat seiring dengan menurunnya persediaan stok di Amerika Serikat (AS).

Harga minyak kini tengah dalam tren menuju level tertingginya dalam lima bulan, setelah OPEC+ tegaskan akan mempertahankan pemangkasan produksi.

Analis komoditas mengantisipasi harga minyak naik hingga US$100 per barel menyusul perpanjangan pemangkasan produksi oleh OPEC+.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) kontrak April 2024 menguat 0,94% atau 0,73 poin.