Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan investasi sekitar US$600 miliar dan mengundang investor asing untuk ikut mengambil bagian.

Lesunya permintaan dari China, konsumen terbesar dunia, tetap akan menjadi pemberat pasar minyak pada 2025.

Lesunya permintaan dari China, konsumen terbesar dunia, tetap akan menjadi pemberat pasar minyak pada 2025.

Bisnis, JAKARTA — Harga minyak stabil di level terendah bulan ini, dengan fokus permintaan setelah OPEC memangkas proyeksi akibat perlambatan ekonomi China.

Harga minyak dunia naik tipis dan bergerak di dekat level terendahnya yang dipengaruhi revisi OPEC, penguatan dolar AS, dan rencana stimulus China.

Harga minyak naik hampir 3% pada perdagangan Senin (4/11/2024) karena keputusan OPEC+ yang menunda rencana peningkatan produksi jelang Pilpres AS.

Usai OPEC+ menunda rencana kenaikan produksi, harga minyak dunia naik lebih dari 1% pada awal perdagangan Senin (4/11/2024).

OPEC+ kembali menarik mundur rencana mereka memulihkan volume produksi minyak, dari yang awalnya Desember 2024 menjadi Januari 2025.

Sejumlah analis menilai positif prosepek saham emiten migas kendati dibayangi pelemahan harga minyak mentah akibat kurangnya permintaan China.

Emiten Boy Thohir & TP Rachmat PT Essa Industries Indonesia Tbk. (ESSA) mencatat kenaikan laba bersih 243,69% menjadi US$33,56 juta sepanjang kuartal III/2024.

Harga minyak terpantau anjlok lebih dari 4% di tengah berita kemungkinan gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel.

Harga minyak dunia turun tipis di awal jam perdagangan Asia pada Selasa (8/10/2024) seiring dengan aksi profit taking.

Kinerja Chandra Asri (TPIA) diperkirakan bakal membaik pada paruh kedua tahun ini didorong kontraksi harga minyak mentah & peningkatan konsumsi rumah tangga.

Di tengah penurunan ekspektasi konsumsi minyak oleh sejumlah lembaga internasional, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi atau Organization of the Petroleum Exporting…

OPEC menggandakan proyeksi permintaan minyak dunia pada saat ekonom dan lembaga internasional memangkasnya.

OPEC memproyeksikan konsumsi minyak dunia meningkat sebesar 17,9 juta barel per hari, atau sekitar 18%, menjadi 120,1 juta barel per hari pada 2050.