Sri Mulyani menyoroti tren aliran modal asing sudah mulai pulih di masa menjelang penurunan suku bunga The Fed, baik di pasar saham maupun SBN.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa defisit APBN mencapai Rp153,7 triliun atau setara 0,68% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar dalam arti luas (M2) pada Agustus 2024 naik tipis menjadi Rp8.973,7 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya telah menyampaikan alasan menaikkan tukin PNS hingga 300%. Intip besaran tukin PNS di lingkungan Kemenkeu.

Indef menyoroti gelontoran anggaran ketahanan pangan pemerintah yang dinilai belum mampu mendorong kinerja pertanian.

Aturan lama menetapkan ketersediaan pangan adalah kondisi adanya pangan hasil produksi dalam negeri dan cadangan nasional, tidak mengutamakan impor.

Menurut Sri Mulyani, sulit bagi seorang menteri mengharapkan jajarannya bekerja maksimal apabila gaji dan tunjangan kinerjanya kecil.

Penerimaan PPN dan PPnBM terus tumbuh dari tahun ke tahun, termasuk target 2025. Kenaikan tertinggi di antaranya terjadi pada 2022, saat tarif PPN naik ke 11%.

Penarikan utang pada 2025 atau tahun pertama pemerintahan Prabowo melonjak, naik 40,2% dari pembiayaan utang tahun ini.

Utang Luar Negeri Indonesia per Juli 2024 naik 4,1% secara tahunan, di antaranya terpengaruh pelemahan nilai tukar dolar AS ke mata uang lain, termasuk rupiah.

Menkeu Sri Mulyani berharap pemangkasan suku bunga The Fed dapat berdampak pada perekonomian AS dan juga negara lainnya, termasuk Indonesia.

Pemerintah secara resmi melanjutkan pemberian insentif PPN DTP 100% untuk sektor perumahan hingga Desember 2024.

Dugaan kebocoran data pajak terjadi saat Kemenkeu akan meluncurkan Core Tax Administration System (CTAS) dan implementasi NIK menjadi NPWP.

DPR resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 menjadi UU APBN 2025.

Upaya mendorong pertumbuhan ekonomi lebih ngegas menjadi salah satu alasan Bank Indonesia (BI) pangkas suku bunga acuan 25 bps jadi 6% pada September 2024.

Bank Indonesia berpeluang melanjutkan pemangkasan BI Rate pada Oktober mendatang usai The Fed memangkas suku bung acuan 50 basis poin.