Bursa negara berkembang seiring penurunan indeks Brasil Ibovespa selama tiga pekan.

Bursa Eropa melemah, mencetak penurunan pertama kalinya selama Desember 2014 dan terbesar sejak 2008, seiring pelemahan sektor energi.

Bursa AS melemah, menghapus kenaikan indeks Standard & Poors 500 selama Desember.

Kurs tengah rupiah ditransaksikan kembali melemah 0,08% terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (24/12/2014).

Volume transaksi obligasi pemerintah terpantau turun 4,7% menjadi Rp7,29 triliun pada perdagangan Selasa (23/12/2014).

Volume transaksi obligasi pemerintah terpantau turun 4,7% pada perdagangan Selasa (23/12/2014).

Sebagian besar mata uang Asia ditransaksikan melemah terhadap dolar AS pada perdagangan pagi ini, Rabu (24/12/2014).

Harga jual emas batangan ritel di Jakarta dipatok stagnan untuk perdagangan Rabu (24/12/2014) berdasarkan acuan harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam)

Bursa negara berkembang melemah untuk pertama kalinya dalam lima hari dan nilai mata uang tergelincir setelah data AS menunjukkan penguatan lebih baik dari prediksi.

Bursa Eropa menguat untuk hari keenam seiring data pertumbuhan ekonomi AS lebih baik dari ekepektasi.

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat ke atas level 18.000 untuk pertama kalinya seiring produk domestik bruto tumbuh lebih cepat dari perkiraan.

Kurs tengah rupiah ditransaksikan melemah tipis 0,16% terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa (23/12/2014).

Volume transaksi obligasi pemerintah terpantau turun 21,37% menjadi Rp7,65 triliun pada perdagangan Senin (22/12/2014).

Volume transaksi obligasi pemerintah terpantau turun 21,37% pada perdagangan Senin (22/12/2014).

Sebagian besar mata uang Asia ditransaksikan cenderung melemah terhadap dolar AS pada perdagangan pagi ini, Selasa (23/12/2014).

Harga emas di bursa komoditas New York acuan Comex Gold Bloomberg terpantau melemah pada perdagangan pagi ini.