Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berakhir hari ini, Kamis (20/6/2024).

Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Juni 2024 pada Kamis (20/6/2024).

Kinerja ekspor Indonesia menunjukkan performa baik di tengah kondisi ekonomi global saat ini dengan nilai US$22,33 miliar pada Mei 2024.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia untuk menentukan kebijakan moneter termasuk arah suku bunga acuan BI Rate dilakukan 19 dan 20 Juni 2024.

Ekonom memperkirakan surplus neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2024 berpotensi menyusut hingga menjadi US$1 miliar, bahkan bisa lebih rendah.

People's Bank of China (PBOC) mempertahankan suku bunga pinjaman kebijakan satu tahun, atau fasilitas pinjaman jangka menengah (MLF), pada level 2,5%.

Surplus Mei 2024 tersebut diperkirakan menyusut jika dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya yang sebesar US$3,56 miliar.

Kenaikan utang hingga 50% PDB akan membuat APBN sebagian besar untuk membayar bunga, serta saat yang sama akan mengerek yield.

Rencana pemerintahan Prabowo untuk mengerek utang hingga 50% produk domestik bruto dikhawatirkan akan menyedot APBN untuk membayar bunga.

Berikut ini jadwal operasional kantor cabang BCA selama periode libur dan cuti bersama Iduladha 2024, 15-18 Juni 2024.

Alisan modal asing tersebut terdiri atas jual neto Rp0,75 triliun di pasar SBN, beli neto Rp0,76 triliun di saham, dan beli neto Rp8,90 triliun di pasar SRBI.

KTT G7menyoroti pengaruh besar dari perekonomian China serta pro kontra AI. KTT juga dihadiri oleh Paus Fransiskus untuk pertama kalinya.

Badan Pusat Statistik menyebut terdapat tiga alasan yang mendasari pihaknya meminta kenaikan anggaran dalam APBN 2025.

Bisnis, JAKARTA — Nihilnya penanaman modal asing (PMA) yang masuk di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara disebabkan oleh tingginya kewaspadaan pemodal perihal keberlanjutan megaproyek…

Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyatakan program makan siang gratis telah dijalankan atau diimplementasikan oleh banyak negara.

Morgan Stanley menurunkan peringkat saham Indonesia menjadi underweight karena ketidakpastian jangka pendek soal kebijakan fiskal dan prospek kuat dolar AS.