Sejumlah pekerjaan rumah masih menanti Bank Indonesia setelah menahan suku bunga acuan (BI Rate) di level 6,25%, terutama untuk memperkuat nilai tukar rupiah.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan bahwa kenaikan surplus neraca perdagangan positif untuk menopang ketahanan eksternal ekonomi RI.