Anggun C. Sasmi bakal menggelar konser tunggal pada Minggu, 28 Juli pukul 18.00 WIB di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC).

Kementerian BUMN memberikan update terkait tiga proyek PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) yakni Proyek Bahodopi, Proyek Pomala dan Proyek Sorowako.

Kementerian BUMN menargetkan restrukturisasi Waskita (WSKT), Krakatau Steel (KRAS) dan Biofarma Grup dapat rampung pada kuatal III/2024.

Indosat (ISAT) memiliki target agresif untuk tahun 2028. Sejumlah amunisi disiapkan ISAT mulai dari memoles ARPU, adopsi AI hingga kerek bisnis FBB.

Entitas terafiliasi Grup Salim bergerak cepat pada awal semester II/2024 dengan mengakuisisi Tol Transjawa dan bakal mencaplok tambang tembaga di Australia.

Lumpunya PDNS 2 disebut mempengaruhi kepercayaan penyewa. Di sisi lain, 7 investor swasta siap berinvestasi membangun data center di Tanah Air.

IPO BLES menambah daftar gurita bisnis Hermanto Tanoko. Lewat Grup Tancorp, Hermanto terafiliasi langsung dan tidak langsung dengan 8 emiten di BEI.

Melihat jumlah kredit Covid-19 dan CKPN bank, OJK memberi sinyal tidak memperpanjang restrukturisasi kredit Covid-19. BCA dan BNI ikut memberikan pandangan

Boy Thohir menegaskan Adaro (ADRO) sedang melakukan transformasi energi secara besar-besaran. Kontribusi energi baru ditargetkan menyentuh 50% pada 2030.

Kecuali PTPP, BUMN Karya lainnya yakni ADHI dan WIKA mencatatkan penurunan perolehan kontrak baru per Mei 2024. Dari sisi jumlah, ADHI masih memimpin.

Kenaikan harga emas global menjadi sentimen positif bagi Merdeka (MDKA) yang pada kuartal I/2024 masih membukukan rugi.

Bank BNI (BBNI) merilis SuperApp terbaru untuk menjawab kebutuhan nasabah. Hingga Mei 2024, laba BBNI tumbuh tipis, saham BBNI juga masih di zona merah.

JP Morgan membarui pandangannya untuk Bank Jago (ARTO) karena melihat prospek jangka panjang. Kinerja ARTO juga positif pada Mei 2024.

Bank Muamalat sedang merampungkan administrasi untuk listing di bursa, sementara Bank DKI buka peluang IPO tahun depan.

Di luar perkiraan banyak orang, Gudang Garam (GGRM) tidak membagikan dividen dengan alasan saldo laba digunakan untuk modal kerja lantaran punya proyek jumbo.

BBTN bakal terdampak program 3 juta rumah dan kebijakan dana abadi perumahan. Kinerja BBTN hingga Mei 2024 masih dibayangi biaya dana dan NIM yang menyusut.