Rendahnya angka inflasi di Yogyakarta juga dipengaruhi oleh turunnya harga pengeluaran sub kelompok makanan. Akibat fenomena ini, pendapatan petani ikut terdampak.

Kenaikan indeks terjadi di seluruh subsektor, kecuali subsektor tanaman hortikultura.

Nilai tukar petani (NTP) pernah mencapai angka 105 pada 2011, sedangkan nilai tukar nelayan (NTN) pernah sebesar 114 pada 2019.

Para petani tanaman pangan menjadi satu-satunya subsektor yang mengalami kesejahteraan di bawah nilai tukar petani (NTP) atau secara sederhana mengalami jual rugi.n

Tingkat kesejahteraan petani masih tertekan dibandingkan kondisi sebelum pandemi pada 2019. Namun, kondisi yang terjadi belakangan lebih baik dari sebelumnya.

Penurunan tersebut dipengaruhi oleh pelemahan di subsektor pangan dan holtikultura. 

Data tersebut, yaitu perkembangan Indeks Harga Konsumen/inflasi April 2021, Perkembangan Indeks Harga Perdagangan Besar April 2021, perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga…

Subsektor Hortikultura yang pada Februari 2021 berada di angka 105,20, meningkat 1,8 persen menjadi 107,10.

Penurunan NTP terjadi karena indeks yang diterima petani lebih rendah dibandingkan dengan indeks yang dibayar.

Angka-angka tersebut akan dirilis langsung oleh Kepala BPS, Suhariyanto, secara Live Streaming yang dapat disaksikan di youtube BPS.

NTP Lampung pada November 2020 untuk subsektor padi dan palawija tercatat 91,69, hortikultura 96,99, dan tanaman perkebunan rakyat 98,93.

Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada November 2020 tumbuh 0,60 persen menjadi Rp102,86 dari posisi bulan lalu Rp102,25.

4 data tersebut, yaitu Indeks Harga Konsumen/IHK September 2020, Indeks Harga Perdagangan Besar September 2020, Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah September 2020,…

Nilai tukar petani di Lampung pada bulan lalu meningkat sebesar 1,36 persen dibandingkan dengan NTP bulan sebelumnya.

BPS mencatat berdasarkan subsektor seluruhnya NTP nasional mengalami kenaikan sebesar 0,56 persen, kecuali holikultura dan peternakan.