Kondisi kesejahteraan petani sawit di Riau semakin tinggi didukung oleh kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP).

Nilai tukar petani Oktober 2024 mengalami kenaikan sebesar 0,33% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 120,70.

Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) periode September 2024 mengalami peningkatan sebesar 0,60%.

BPS mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) mencapai 120,30 atau naik 0,38% secara bulanan (month-to-month/mtm) pada September 2024.

NTP di Sumatra Selatan tercatat sebesar 123,70 atau terkontraksi dari bulan Juli yang tercatat 124,18.

BPS mencatat nilai tukar petani atau NTP pada Agustus 2024 naik tipis dibanding bulan sebelumnya.

BPS mencatat nilai tukar petani atau NTP mencapai 119,61 pada Juli 2024 atau naik sebesar 0,70% secara bulanan.

BPS melaporkan nilai tukar petani (NTP) pada Juni 2024 mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya.

Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sumatra Selatan periode Mei 2024 tercatat menjadi yang tertinggi sejak tiga tahun terakhir.

Kalimantan Timur menghadapi penurunan nilai tukar petani (NTP) sebesar 1,21% menjadi 136,10 dibandingkan bulan April pada Mei 2024.

BPS mencatat nilai tukar petani atau NTP pada Mei 2024 sebesar 116,71 atau mengalami penurunan sebesar 0,06% dibanding bulan sebelumnya.

Petani di seluruh Indonesia yang ingin membeli pupuk bersubsidi wajib menunjukkan KTP elektronik.

BPS Provinsi Sumatra Selatan mencatat indeks nilai tukar petani di wilayah itu untuk periode Maret 2024 sebesar 115,2 atau naik sebesar 2,97%.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan NTP Kaltim didorong oleh kenaikan harga hasil produksi pertanian.

Harga beras yang terus mencatatkan kenaikan hingga melampaui HET tidak lantas membuat petani mendapatkan keuntungan berlimpah. Apa penyebabnya?

Penurunan Nilai Tukar Petani turun lantaran indeks harga yang diterima petani turun 0,46%, sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan 0,86%.