Kantor Staf Presiden mengakui Incremental Capital-Output Ratio (ICOR) dalam 10 tahun kepemimpinan Jokowi tidak membaik justru turun dibandingkan era SBY.
Pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia Tenggara serta China, Jepang, dan Korea Selatan diperkirakan mencapai 4,2% pada 2024 dan naik ke 4,4% pada 2025.
Selama 10 tahun pemerintahan Presiden Jokowi, laju kenaikan industri manufaktur selalu di bawah pertumbuhan ekonomi, sehingga kontribusi manufaktur terus turun.
Deflasi lima bulan berurut-urut menjadi anomali di tengah pertumbuhan ekonomi yang terjaga 5%. Ada indikasi pelemahan daya beli, terutama di kelas menengah.
Bank Indonesia terus mengawasi gejolak konflik Timur Tengah hingga inflasi pangan domestik untuk menjaga pertumbuhan ekonomi sepanjang semester II/2024.