Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono buka-bukaan soal target ekonomi yang pemerintah rancang dalam APBN 2025 yang sebesar 5,2%.

Naiknya permintaan semikonduktor, yang didorong pertumbuhan pesat kecerdasan buatan, menopang kinerja ekspor sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Perdagangan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di sebagian besar kawasan Asia Pasifik, tetapi dampaknya tidak merata. Vietnam meraih kinerja terbaik.

Ketidakpastian ekonomi global dan geopolitik menjadi sejumlah tantangan pada 2025, tetapi ada potensi dalam ekspor sumber daya alam dan pertanian.

Menkeu Sri Mulyani Indrawati dan Wamenkeu II Thomas Djiwandono memiliki perspektif berbeda saat berbicara mengenai target pertumbuhan ekonomi 8%.

Keponakan Prabowo sekaligus Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono mengungkapkan pertumbuhan ekonomi 8% menjadi suatu keharusan.

Menkeu Sri Mulyani menyampaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut cenderung stabil dari realisasi kuartal II/2024 yang sebesar 5,05% YoY.

Sebelum terjadi guncangan terhadap harga komoditas pada tahun 1980-an, ekonomi Indonesia era Soeharto mampu tumbuh progresif di angka 10%.

Pemangkasan suku bunga acuan The Fed dinilai bakal memberikan dampak positif terhadap perekonomian, namun masih ada sejumlah risiko yang perlu diwaspadai.

Indonesia dinilai sebagai salah satu contoh terbaik bagaimana koordinasi moneter, fiskal, dan stabilitas makro ekonomi menjadi dasar bagi pertumbuhan ekonomi.

DPR resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 menjadi UU APBN 2025.

Upaya mendorong pertumbuhan ekonomi lebih ngegas menjadi salah satu alasan Bank Indonesia (BI) pangkas suku bunga acuan 25 bps jadi 6% pada September 2024.

Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan alias BI Rate menjadi 6% pada September 2024. Ada 5 alasan di balik keputusan tersebut.

Kementerian ESDM akan mengerek target konsumsi listrik per kapita Indonesia untuk menopang pertumbuhan ekonomi 8% di era Prabowo-Gibran.

Tantangan ekonomi global yang dihadapi saat ini semakin kompleks dan tidak mudah dihadapi oleh negara manapun di dunia.