Investor asing mencatatkan net buy Rp1,9 triliun dalam sepekan dengan saham BMRI, TLKM, hingga ADRO menjadi saham-saham yang paling banyak diminati.

Saham PT Essa Industries Indonesia Tbk. (ESSA) dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk.(ADRO) yang dikoleksi Boy Thohir masuk jajaran top leaders IHSG YtD.

Adaro Energy (ADRO) menyiapkan strategi untuk memacu kinerja pada semester II/2024.

Emiten batu bara UNTR, HRUM, INDY hingga ADRO memacu ekspansi ke sektor logam sebagai upaya diversifikasi bisnis yang lebih hijau.

Mayoritas sekuritas yang mengulas saham Adaro (ADRO) masih mempertahankan pandangan di tengah tren koreksi pergerakan harga dalam sepekan terakhir.

Seiring dengan naik pamornya energi bersih, kata Boy Thohir, Adaro menyiapkan mega proyek yang dapat menjadi magnet bagi investor untuk green product.

Boy Thohir menegaskan Adaro (ADRO) sedang melakukan transformasi energi secara besar-besaran. Kontribusi energi baru ditargetkan menyentuh 50% pada 2030.

PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) memandang optimistis prospek bisnis batu bara, di tengah diversifikasi yang dilakukan dalam menghadapi penurunan harga.

Garibaldi "Boy" Thohir masih menyimpan kartu truf yang menjadi kunci kemana saham Adaro Energy (ADRO) bakal melaju. Mampukah Adaro tiru kenaikan saham BREN?

Para pemegang saham ADRO dengan kepemilikan jumbo terpantau berbeda sikap menjelang akhir semester I/2024.

Kementerian ESDM menyebut proyek hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) milik PT Adaro Energy dan PT Bukit Asam (PTBA) masih belum berjalan.

Emiten konglomerat hingga BUMN di Indonesia masuk ke dalam daftar perusahaan terbesar di dunia.

Saham terafiliasi konglomerat Tanah Air seperti TPIA, AMMN, ADRO masih menjadi favorit investor asing meski IHSG melemah.

IHSG hari ini dipengaruhi sentimen hawkish kebijakan The Fed yang menahan suku bunga acuan.

Saham PGAS, ADRO, hingga ANTM yang ambrol ke zona merah membawa pelemahan ke indeks Bisnis-27.