Melemahnya industri pakaian dan alas kaki memberi andil pada stagnasi pertumbuhan konsumsi rumah tangga, sebagai komponen utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Kenaikan harga komoditas seperti minyak kelapa sawit dan batu bara menopang neraca perdagangan Indonesia, sehingga masih surplus 50 bulan berturut-turut.